aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Assalamualaykom..
PEMIRSA..
waktu telah menunjukkan pukul 02.09 AM sodara . namun mata ini tetap enggan terpejam.
PEMIRSA,,
tadi sembari saya menunggu siaran LIGA CEMPIEN.. saya menulis sedikit tentang CINTA menurut definisi yg "DISEDERHANAKAN"
PEMIRSA..
tulisan ini hanya fiktif belaka ,,
PEMIRSA
tulisan ini sebenarnya berawal saat saya teringat kata2 teman, "CINTAKU SEDERHANA , KOK PE" yang membuat saya sedikit2 browsing &mendapatkan puisi berjudul "aku Ingin" ...
PEMIRSA
berikut ini adalah karangan BEBAS saya yang BEBAS mengandung radikal BEBAS, namun tikda asli dari saya semua yang beberapa saya ambil dari bagian puisi "aku ingin" nya pak Sapardi Joko Darmono yang saya improve sendiri..
selamat menikmati
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti dingin dengan air yang menjadikannya salju
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti gembira dengan bibir yang menjadikannya senyum ...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Layaknya hulu kepada hilir , yang mengalirkan air tanpa harap balas
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Seperti lebah kepada bunga, seolah hanya menguras sarinya, namun tanpa pamrih menyebarkan benihnya.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Layaknya lautan dan ikan, yang saling memberi warna keindahan
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Seperti cahaya kepada gelap yang menjadikannya bercahaya.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Seperti bintang kepada bulan, yang menemani sepanjang malam
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan goresan tinta kepada kanvas yg menjadikannya bercerita
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti orbit bulan yang telah ditetapkan kepada bumi untuk mengintari tanpa lelah
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Layaknya nurani yang menjadikan hati luluh tunduk pada Illahi
1 Komentar:
Pada 29 Oktober 2010 pukul 11.17 , asti kusuma mengatakan...
haha, itu sebenernya selain puisi, juga lagu lho mas .. hehe
coba kapan-kapan kalau ke PAdz tanya bu suji / bu mamik..
nadanya emang sederhana, tapi puisinya juga jadi tak sederhana.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda