Arief Hape

Pikiran melayang kesana kemari
Terbayang banyak hal yang terlalui
Tinggalkan kesan dalam kalbu
Tak lekang waktu

Belajar puntak maju
Seakan terdesak oleh hal hal lalu
Hanyan iringan lagu terlalu
Temani pikiran melayangku

Melayang menghilang silih berganti
Entah ketakutan atau lamunan tak tahu aku
Pikiran itu seolah tah mau pergi
Dari benakku

entah melakolis atau sentimental aku ini
atau apalah terserah kau berkata
namun baying kenangan mereka
terus singgah tak mau pergi
seolah mengajak berimajinasi mengenangnya

fatamorgana hati

bayang diri bidadari
tak mau berhenti melintas di hati
sakan melekat kuat urat nadi
menyita pikiran memasung hati

lantunan melodi melo
menambah kekeluan suasana
memunculkan bayangan
bidadari lalu
yang pernah singgah di hati

Aku tahu ini pasti akan berakhiraku tahu pasti kau tak akan mauaku tahu ini semua hanya untuk tak menyakitikuaku tahu ini hanya siksaan yang pedih dan perlahan
Aku tahu semua ini.........Tapi tubuh ini tak sanggup tuk hentikan hatikutapi perihnya hati tak sanggup tandingi keindahanmu
Tapi...tapi....tapi....Tangan ini tak sanggup memenjarakan hatiku
Entah mengapa inginku terus berjalanwalau pecahan kaca tajam tersebar rata di jalan hidupku
Entah mengapa tanganku tetap memetik mawar itu walau duri menusuk tajam sampai ke sarafku
Entah mengapa mata ini tetap memandangmuwalau ku sudah tahu sisi gelapmu
Entah apa yang ada di pikirankuku ingin terus bersamamu walau engkau telah mendepakku
Sampai ku tersadar perasaan inibelum tentu benar,kau harus mengimbanginya dengan akal sehat

Peluit berbunyi tanda untuk kau berlari lagi
menyusuri tapak yang telah kau lewati berkali-kali
teguh hati walau kanan kiri menghindari
berlari tanpa henti acuhkan kanan kiri
walau tebing jurang menghampiri
Memang engkau sering goyah
banting kanan banting kiri
kerikil-kerikil tajam menghampiri
sesekali lelah tuk berhenti mengisi keteguhan hati
Kini kau mulai berlari lagi
telah luka oleh kerikil berduri
menuju hati-hati yang telah kau nanti
kereta api sebuah refleksi keteguhan hati

Mana yang akan kau pilih tak ada paksaan
hidup adalah penghabisan
penghabisan waktu untuk apa kau gunakan
Hidup bagaikan Coretan
coretan yang mengisi lembarankertas putih bersih
bebas sebebas-bebasnya apa yang kan kau tulis
Hidup itu kejam
jika kau tak sigap mengantisipasi
waktu setajam pedang
Hidup adalah momentum
momentum tuk perkaya diri dengan sgala hal
Hidup adalah pertanyaan besar
untuk apa aku diciptakanapa rencana-Nya kepadaku
Cita-cita
Tetesan embun di pagi hari
bawakan kesejukan tersendiri dalam hati
andai di setiap hari ku terjaga di kala pagi
mungkin gundah ini takkan pernah menghampiri

Hidup
Hidup adalah perjuangan
Perjuangan mencari jati diri
kebahagiaan serta cita
tapi jangan lupa perjuangan berlandaskan iman
Hidup bagaikan roda
yang terus meniti
tak pandang aspal atau padang yang dilewati
hidup bagaikan roda
kadang di atas kadang di bawah
seolah tergilir menghampiri
hidup adalah pengorbanan
mengorbankan sesuatu yang dimiliki
tuk peroleh apa yang belum dimiliki
hidup adalah penantian
menantikan Sang Khaliq memanggil
mengisi dengan penuh makna dan ibadah
yang menentukan kita masuk istana atau neraka