Sempat Merasa
Sempat Q merasa memilikinya
Sempat Q merasa ada di hatinya
Sempat Q terbang tinggi karenanya
Sempat Q menaruh harapan padanya
Sempat Q tersenyum karenanya
Sempat tumbuh cinta di hatiku
Sempat tumbuh rasa sayang kepadanya
Sempat Q bercerita pada teman tentangnya
Tentang dirinya, tentang perkenalanQ dengannya
Tentang pertemuanQ dengannya
Tentang cerita yang kuanggap cinta
Tentang harapanQ padanya
Namun skarang semuanya telah sirna
Ditelan waktu seiring pernyataannya
Bahwa Q tak ada di hatinya
Bahwa Q hanya seorang kakak baginya
Sungguh sedih memang saat mengetahuinya
Sungguh sakit memang saat mendengarnya
Sungguh pedih hati ini tak sanggup menerimanya
Sungguh sulit memang tuk melupakannya
Sungguh pahit memang jika kuingat
Saat Q bercandanya, berbagi cerita
Berbagi tawa, berbagi keluh kesah
Berbagi pengalaman, berbagi nasehat, berbagi buah tangan
Berbagi kisah tentang kesetiaan bintang
Yang mengawal sang rembulan
Walau hanya singkat tempo adanya
Walau kini Q sadar Q salah
Mengintepretasikan sikapnya
Senyumnya, candaannya, nasehatnya
Perhatiannya, Kebaikan hatinya padaQ
Itu semua dia lakukan karena dia”hanya”
Menganggap sebagai kakak bukan kekasihQ
Oh….. Aq tak tahu mengadu kepada siapa lagi..
TemanQ, sudah bosan dengan cerita-cerita “LEBAY”Q ini
Sudah jamak adanya
Mungkin hanya ALLAH lah yang masih setia mendengarQ
mendengar keluh kesahQ
KnapaQ slalu terhanyut dengan perasaanQ sendiri
tanpa tahu perasaannya padaQ
Ya ALLAH …
Perasaan ini kadang menyiksaQ,pernah pula membuatQ menangis
Tak tahu kenapa
Mungkin inilah saatnya koreksidiri akan diriQ yg seperti ini
Yg Q yakini pasti ada hikmah dibalik kisah ini
Pasti ada suatu pelajaran yang harus kupahami
Namun dibalik itu semua
Q masih bersyuur teman….
Q skarang punya figure seorang adik
Yang selama ini tak Q miliki
Yg bisa Q ajak berbagi
Yg seringQ’Paksa’ utk mendengar keluh kesahQ
Yg mau menanggapai keluhanQ,yang sering member semagat padaQ
Yg saling mengingatkan jika qta lalai pada-Nya
Sempat Q merasa ada di hatinya
Sempat Q terbang tinggi karenanya
Sempat Q menaruh harapan padanya
Sempat Q tersenyum karenanya
Sempat tumbuh cinta di hatiku
Sempat tumbuh rasa sayang kepadanya
Sempat Q bercerita pada teman tentangnya
Tentang dirinya, tentang perkenalanQ dengannya
Tentang pertemuanQ dengannya
Tentang cerita yang kuanggap cinta
Tentang harapanQ padanya
Namun skarang semuanya telah sirna
Ditelan waktu seiring pernyataannya
Bahwa Q tak ada di hatinya
Bahwa Q hanya seorang kakak baginya
Sungguh sedih memang saat mengetahuinya
Sungguh sakit memang saat mendengarnya
Sungguh pedih hati ini tak sanggup menerimanya
Sungguh sulit memang tuk melupakannya
Sungguh pahit memang jika kuingat
Saat Q bercandanya, berbagi cerita
Berbagi tawa, berbagi keluh kesah
Berbagi pengalaman, berbagi nasehat, berbagi buah tangan
Berbagi kisah tentang kesetiaan bintang
Yang mengawal sang rembulan
Walau hanya singkat tempo adanya
Walau kini Q sadar Q salah
Mengintepretasikan sikapnya
Senyumnya, candaannya, nasehatnya
Perhatiannya, Kebaikan hatinya padaQ
Itu semua dia lakukan karena dia”hanya”
Menganggap sebagai kakak bukan kekasihQ
Oh….. Aq tak tahu mengadu kepada siapa lagi..
TemanQ, sudah bosan dengan cerita-cerita “LEBAY”Q ini
Sudah jamak adanya
Mungkin hanya ALLAH lah yang masih setia mendengarQ
mendengar keluh kesahQ
KnapaQ slalu terhanyut dengan perasaanQ sendiri
tanpa tahu perasaannya padaQ
Ya ALLAH …
Perasaan ini kadang menyiksaQ,pernah pula membuatQ menangis
Tak tahu kenapa
Mungkin inilah saatnya koreksidiri akan diriQ yg seperti ini
Yg Q yakini pasti ada hikmah dibalik kisah ini
Pasti ada suatu pelajaran yang harus kupahami
Namun dibalik itu semua
Q masih bersyuur teman….
Q skarang punya figure seorang adik
Yang selama ini tak Q miliki
Yg bisa Q ajak berbagi
Yg seringQ’Paksa’ utk mendengar keluh kesahQ
Yg mau menanggapai keluhanQ,yang sering member semagat padaQ
Yg saling mengingatkan jika qta lalai pada-Nya