Selasa, 09 Desember 2008

Sempat Merasa

Sempat Q merasa memilikinya
Sempat Q merasa ada di hatinya
Sempat Q terbang tinggi karenanya
Sempat Q menaruh harapan padanya
Sempat Q tersenyum karenanya
Sempat tumbuh cinta di hatiku
Sempat tumbuh rasa sayang kepadanya
Sempat Q bercerita pada teman tentangnya
Tentang dirinya, tentang perkenalanQ dengannya
Tentang pertemuanQ dengannya
Tentang cerita yang kuanggap cinta
Tentang harapanQ padanya

Namun skarang semuanya telah sirna
Ditelan waktu seiring pernyataannya
Bahwa Q tak ada di hatinya
Bahwa Q hanya seorang kakak baginya

Sungguh sedih memang saat mengetahuinya
Sungguh sakit memang saat mendengarnya
Sungguh pedih hati ini tak sanggup menerimanya

Sungguh sulit memang tuk melupakannya
Sungguh pahit memang jika kuingat
Saat Q bercandanya, berbagi cerita
Berbagi tawa, berbagi keluh kesah
Berbagi pengalaman, berbagi nasehat, berbagi buah tangan
Berbagi kisah tentang kesetiaan bintang
Yang mengawal sang rembulan
Walau hanya singkat tempo adanya

Walau kini Q sadar Q salah
Mengintepretasikan sikapnya
Senyumnya, candaannya, nasehatnya
Perhatiannya, Kebaikan hatinya padaQ
Itu semua dia lakukan karena dia”hanya”
Menganggap sebagai kakak bukan kekasihQ

Oh….. Aq tak tahu mengadu kepada siapa lagi..
TemanQ, sudah bosan dengan cerita-cerita “LEBAY”Q ini
Sudah jamak adanya

Mungkin hanya ALLAH lah yang masih setia mendengarQ
mendengar keluh kesahQ
KnapaQ slalu terhanyut dengan perasaanQ sendiri
tanpa tahu perasaannya padaQ

Ya ALLAH …
Perasaan ini kadang menyiksaQ,pernah pula membuatQ menangis
Tak tahu kenapa
Mungkin inilah saatnya koreksidiri akan diriQ yg seperti ini
Yg Q yakini pasti ada hikmah dibalik kisah ini
Pasti ada suatu pelajaran yang harus kupahami

Namun dibalik itu semua
Q masih bersyuur teman….
Q skarang punya figure seorang adik
Yang selama ini tak Q miliki
Yg bisa Q ajak berbagi
Yg seringQ’Paksa’ utk mendengar keluh kesahQ
Yg mau menanggapai keluhanQ,yang sering member semagat padaQ
Yg saling mengingatkan jika qta lalai pada-Nya

diposting oleh Arief_Hape @ 01.49   0 Komentar

Rabu, 03 Desember 2008

MUDAH SAJA

mudah saja kau anggap Q hanya sebagai kakakmu.....
mudah saja kau bilang kau dekat dengan yang lain...
mudah saja kau hempaskan hatiQ
semudah kau kaitkan hatiQ padamu....

tapi tak semudah itu Q bisa melupakan perasaanQ padamu...
tak semudah kau tersenyum padaQ
tak semudah membalikkan telapak tangan...
tak semudah kau balas SMSq...

tak mudah pula Q berpaling ari bayangmu
yang selalu menghantuiQ ....

semoga ada hikmah dibalik semua ini....

diposting oleh Arief_Hape @ 22.38   0 Komentar

GOLPUT , Boleh gag sih !?

Begitulah mungkin pertanyaan yang akan terlintas dipikiran kita jika kita mendengar kata golput.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan GOLPUT itu?
GOLPUT adalah singkatan dari GOLongan PUTih alias seseorang/warga/penduduk yang mempunyai hak pilih dalam suatu pemilihan umum/sejenisnya namun dengan sengaja tidak menggunakannya dengan alasan-alasan tertentu.
Fenomena Golput memang sudah ada sejak mulai Republik ini melaksanakan Pemilihan Umum untuk pertama kalinya dan anggapan penulis GOLPUT tidak akan mampu untuk dihilangkan hanya dapat dikurangi prosentasenya. Banyak faktor /alasan yang menyebabkan seorang menjadi GOLPUT sehingga kita tidak boleh serta merta menyalahkan seseorang yang GOLPUT. Mari kita telusuri alas an-alasan mengapa seseorang menjadi GOLPUT!

1. Simple saja alasannya seseorang menjadi GOLPUT karena gag donk tentang “tetek bengek” tentang apa sebenarnya sih PEMILU itu? terus kita mau ngapain? bagaimana caranya? apa syaratnya? apa tujuannya? lalu apa untungnya buat kita? penting ya buat kita? Ini mungkin sangat bisa terjadi pada para penduduk pelosok yang sangat jarang ter”cover” daerahnya sehingga mereka tidak tahu menahu akan pemilihan, Hal ini diakibatkan pula karena sangat kurangnya Sosialisasi an Publikasi yang memadai.
2. Kemudian karena ketidak “donK”an tsb. Maka otomatis mereka juga tidak akan kenal dengan siapa saja suara-suara mereka akan mereka wakilkan sehingga akan menimbulkan pertanyaan “untuk apa kita memilih? Toh mereka yang akan kita pilih kita tidak kenal”. Hal inilah yang terjadi di kebanyakan pemilih yang ada di pelosok yang kurang informasi sehingga menimbulkan ‘celah’ untuk melakukan politik uang (mau milih kalo dikasi uang) dan hal ini benar-benar terjadi yang sering disebut “SERANGAN FAJAR”.
3. Sikap tidak mau tahu/males/skeptic. Inilah mungkin alasan yang sagat tidak dapat ditolelir lagi !! mengangap tidak penting ,tidak ada gunanya /useless. Pemikiran seperti inilah yang bisa menjadi bom waktu jika dibiarkan terus-menerus…
4. KRISIS KEPERCAYAAN. Inilah alasan yang menjadi akumulasi berbagia alasan yang muncul dalam masalah ke”GOLPUT”an . yang mengubah seorang yang bersemangat dan respek menjadi seseorang yang paling skeptic dalam pelaksanaan “PESTA DEMOKRASI”. Hal ini berakar dari lunturnya kepercayaan warga/masyarakat kepada para pemimpinnya dan pemerintah yang akan dapat membawa perubahan ke ara yang lebih baik, sehingga dapat kita simpulkan ini adalah bentuk kekecewaan masyarakat kepada pemerintah yang dianggap gagal !!! yang hanya memikirkan “PERUT”nya sendiri (mungkin alasan inilah yang paling dominan membuat warga Negara Indonesia memilih GOLPUT!!).

Namun , apapun alasannya GOLPUT sangat “TIDAK DIANJURKAN” untuk dilaksanakan. Berikut ini beberapa alasan (yang perlu kita renungkan) mengapa kita tidak boleh golput :

1. Jika kita golput, akan memberi peluang kepada pihak (aliansi) yang sebenarnya kurang layak untuk memimpin menang. Sebagai contoh misal saja kita dan teman kita akhirnya memilih untuk golput yang sebenarnya pada awalnya akan memilih pasangan A yang lebih layak untuk menang, namun karena akhirnya kita memilih untuk GOLPUT, maka yang menang adalah pasangan B dengan kemenangan tipis 49 : 50
2. Jika kita GOLPUT, surat suara yang tidak kita gunakan tersebut, dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu misal dengan memanipulasi datanya.
3. Jika kita GOLPUT, Surat suara terbuang sia-sia,tidak terpakai dan juga kita berperan serta membuat keadaan menjadi lebih buruk karena kita tidak mengaspirasikan suara kita

Oleh karena itu “Sangat dianjurkan” untuk tetap harus memilih calon pemimpin yang telah ditetapkan walaupun tidak ada yang kita anggap baik (mungkin dapat kita analogikan “memilih yang terbaik dari yang terburuk”) agar tidak merusak tatanan.
Sebagai contoh misal dalam suatu kelompok belajar/diskusi, tetap harus ada seorang pemimpin walau di dalam kelompok itu sebenarnya tidak ada seorang pemimpin yang baik.

Di atas telah dijelaskan sedikit tentang bagaimana pandangan tentang GOLPUT, namun semua keputusannya kembali pada diri pribadi kita masing-masing untuk GOLPUT atau tidak

diposting oleh Arief_Hape @ 22.21   1 Komentar