Sabtu, 01 Desember 2012

Lost in Singapore : When Electrician Go With City Planner (PART2)

Kami berangkat via udara, naek lion aer , dari bandara sultan kasim 2, yg baru dibangun sblm pon kmrn, tercatat di jadwal mabur jam 21.50, sudah sampe bandara jam 8an maelm, eh nyampe disana jadwalnya ditunda ampe 22.55 waksem tnan delay sejam lebih cuy! Okelah mau gimana lagi. Kami sampe batam kira2 jam 12 malam. Dari bandara naek taksi menuju hotel. Check in,kami menginap di sekitar Nagoya Hill, setelahnya kami pergi keluar buat cari makanan kecil, ada yg menarik disini, berhati-hatilah jika keluar malam dk Batam jika ada yg menanyakan "nyari kawan bang?" itu yg dimaksud adalah "jajan" , beware hha.. Paginya kami menuju Harbour Bay , pelabuhan penyeberangan khusus menuju Singapore, tidak jaug dr nagoya td, bisa naek ojek. Sampai disana kami pesan tiket dpt yg jam 12.45, dengan berat hati kami harus meninggalkan salat jumat. Sesampainya di SG kami turun di Harbour Front kami sempat bingjng ke mana arah selanjutnya, haha Ternyata kami harus melewati pengecekan imigrasi yang cukup panjang, hingga sampailah giliran kami. Petugas imigrasi meminta menunjukkan Passport dan bagian tiket yg diberikan dr pelabuhan tadi, kemudian diminta menunjukkan KTP dan SIM *kalau punya. Nah disinilah drama terjadi hahaha.. Awalnya tak tahu mengapa kemudian saya digiring ke duty officer , itu semacam ruangan dimana para imigran2 bermasalah dikumpulkan, dan saya termasuk di dalamnya, wkwkw Saya disuruh menunggu di ruangan sempit, setelah tiba giliran saya dipanggil, saya berhadapan dgn petugas yg seorang china, sambil menatap saya, dia bertanya "its your first passport" lalu saya jawab "yes, ofcourse" passport saya diberi beberapa tanda, lalu dia mempersilakan saya melanjutkan perjalanan, sebelum saya beranjak saya bertanya "whats my problem, sir ?" dan dka menjawab "your porblem is you have different name in your ID and passport, you must change soon, after you go back " Seketika saya berterikan dalam hatk "Wafffuuu,, iki petugas kelurahan karo polisi, kamprett !" saya baru ingat kalo nama passport saya ARIEF HARTAWAN PUTRO *ini yg bener, sesuai dgn akte dannsemua ijazah, tapi di KTP nama saya tertera ARIEF HARTAWAN PUTRA! dan di SIM , ARIF HARTAWAN PUTRO! "djancuk , umpat saya dlm hati". Jadi buat teman2 yg mau go aboard cek dulu passport nya dengan ID nya sudah sama ato belum ya , haha. Setelahnya saya segera permisi "Thankyou sir !" Keluar menuju ke underground terminal, tujuannya satu yaitu beli tiket MRT (Mass Rapid Transport) yaitu semacam kereta api bawah tanah.Moda transportasi di Singapore setau saya ada 4 macem yaitu MRT/SRT, bus, cable car, dan taxi. Tujuan kami selanjutnya yaitu mencari penginapan dan pilihan kami tertuju di Little India*saran beberapa teman disini banyak penginapan murah. Kami naek MRT dari Harbour Front ke Dhoby Ghaut, lalu kemudian pindah jalur menuju Little India.*kalau mau tahu rutenya coba search dk mbah gugel banyak.. Setibanya disana, wow .. serasa lagi di film-film India , hahahaa Berlatarkan masyarakat yg persis seperti di film2 tsb, Corak yg ramai , kebetulanndi samping2 jalan ada semacam pasar, yg banyak dijual barang2 kebutuhan, namunnsatu yg menyita perhatianku yaitu para penjual bunga2 yang dirangkai khas pelem2 india , :-)) oh ya ada satu lg , bau dupa yg sgt menyengat dan sajen sangat umum disini. Telisik punya telisik ternyata masyarakat disini sedang merayakan hari besar kalo ga salah namanya Dheepavaly, jadi di setiap jalan ramai dan meriah dengan lampu kelap kelip serta kuil2 ramak dengan berbagai acara. Kuil2 disini ornamen2nya sangat "eye chacthing" berukirkan gambar2 dewa2hindu yg warna warni. Kami dpt penginapan di Rodwell Street *lupa nama hotelnya, dgn rate 80 SGD permalem mahal sih, rencana cm semalam disini dan bsknya pindah lg di tempat laen, kamar ber AC double bed, kamar mandi dalam dan air panas plus satu tipi buntut, Gag ada makan pagi, gag ada air. Setelah menjamak solat, kami berkeliling little India tujuan kami adalah Mustafa Centre, sebuah pusat belanja disana, Dalam perjalanan kesana kami menemukan masjid , kalau gag salah namanya masjid Salman, kami menyempatkan utk salat maghrib kalau tidak salah sudah jam setengah 7 disana. Masuk kami bertanya apakah sudah masuk waktu maghrib, ternyata belum, disini maghrib sekitar jam 7 malam, hehe.Di sela waktu menunggu magrib, saat duduk2 di serambi ada seorang laki2 paruh baya mungkin berjambang lebat tapi masih hitam dan berpakaian gamis serta sorban khas diponegoro menghampiri ku,lalu beliau bertanya dari mana, saya jawab Indonesia, bertanya namaku, kemudian dia bercerita tentang masjid ini adalah persinggahan jamaah dsri berbagai negara, bahkan berbagai ras. Seridaknya ada 3 jenis jamaah yg dominan yaitu Melayu, India werta Arab, bahkan ada pula yg bule. Kemudian dia berpesan , kalau kita yg masih muda2 ini harus tetap semangat, dimanapun engkau berada, kita harus tetap belajar dan mengamalkan ilmu2 kita, tak harus banyak, dimana bumi eipijak, disitj langit dijunjung. Kemudian saya balik bertanya , siapa nama bapak, ternyata beliau dari Malaysia, dan namanya Azizun. *disitu saya sempat tertegun, Malaysia, ya Malaysia , ternyata tidak semua org Malay itu merendahkan orang Indonesia, masjh banyak orang yg baik disana. Salah satu "gesture" nya yg bikin saya kagum adalah , beliau bersedia jongkok merendahkan posisinya saat bercakap2 dengan saya yg duduk di semacam pinggiran pintu masuk.Ok, sepertinya dengan momen inilah saya diingatkan oleh Alloh. Dan Ukhuwah sangat terasa saatdinegeri orang. Percakapan kami berakhir saat adzan maghrib berkumandang dan setelah solat saya tak melihat beliau kembali 

-perjalanan pulang via kapal dumai express, SelatPanjang, kepulauan Meranti 191112 

 Mau lihat poto2nya mari disini :) Link Photos

diposting oleh Arief Ha Pe @ 00.06  

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda